PRAKARYA-PENGEMASAN- PER 9
D. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Kemasan dapat
diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi
terjadinya kerusakankerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti
berikut.
• Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan.
• Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari
produsen ke konsumen.
• Kemasan dapat
mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih
efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing.
• Kemasan merupakan
suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus
membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara
lain sebagai berikut.
• Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik,
dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
• Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan
produknya (ciri pembeda produk).
• Kemasan yang
menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik
produk).
• Kemasan dapat menambah nilai jual produk. Jenis bahan
kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut.
1. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel
yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan
kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti
plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan
penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya
yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara
lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas.
2. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang
diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai
macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu
adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara
yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan
kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin
langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan
berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi
kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong
kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam
perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering
dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah.
Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan
lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses
alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih
ekonomis.
3. Kemasan Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui
adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah
polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Enam puluh persen
penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren,
polipropilen, polivinil klorida, dan akrilik. Produk kerajinan banyak
menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal
termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas.
Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap
oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai
bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan
kacamata. Berikut contoh kemasan dari bahan plastik.
Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya
dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan.
Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk kerajinannya.
Kemasan untuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam dapat diberi silica
antijamur yang dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk
karya kerajinan yang dijual, tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan.
Bahan untuk kemasan bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis.
Misalnya karya keramik diberi kemasan kotak kayu, aksesori batu diberi wadah
kotak dari kardus, perhiasan perak diberi wadah kotak berlapiskan bludru, dan
sebagainya.
E. Perawatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Produk kerajinan
perlu perawatan yang baik dan benar. Berikut dijelaskan alternatif perawatan
produk kerajinan tanah liat dan serat alami.
1. Perawatan Kerajinan Tanah Liat Perkembangan produk
kerajinan dari tanah liat sekarang banyak berupa kerajinan keramik. Berikut
salah satu cara perawatan kerajinan keramik.
a. Cuci keramik dengan air sabun yang hangat, kemudian lap keramik sampai kering.
b. Jangan pernah menumpuk peralatan keramik karena akan merusak warna dan motif, pastikan ada ruang dalam penataan antara keramik yang satu dan keramik yang lainnya. Hal ini untuk menghindari adanya gesekan pada keramik yang akan mengakibatkan retak atau cacat.
c. Selain melalui perawatan di atas, dapat juga digunakan
belimbing wuluh. Belimbing wuluh memiliki kadar asam yang tinggi sehingga mampu
menghilangkan noda pada paralatan apa pun yang terbuat dari keramik. Pilih
belimbing wuluh yang matang, jangan terlalu tua supaya khasiatnya maksimal.
Jika menggunakan belimbing wuluh yang tua, kadar asamnya sudah berkurang. Untuk
melakukannya, bahan yang diperlukan adalah belimbing wuluh (sayur), sikat
plastik atau sikat gigi, lap kering atau basah, sabun colek, dan sarung tangan
plastik. Kupas bagian dalam belimbing wuluh. Setelah itu, gosokkan ke permukaan
keramik secara merata, lalu diamkan selama 10 menit supaya kadar asamnya bekerja.
Bersihkan keramik dengan menggunakan sikat plastik dan gosokan satu arah baik
horizontal ataupun vertikal sampai semua noda terangkat. Lap keramik dengan
kain basah atau kering, lap secara perlahan dan sedikit ditekan sehingga
keramik akan bersih kembali. Hindari penggunaan air sewaktu menggosok belimbing
wuluh di permukaan keramik karena air akan mengurangi kadar asamnya. Pada
perawatan keramik, kadar asam yang tinggi sangat diperlukan untuk mengembalikan
kilau dan bersihnya keramik.
2. Perawatan Kerajinan Serat Alami Produk kerajinan dengan bahan dari serat alami seperti: serat jerami, enceng gondok, pandan, mendong, dan sebagainya, memerlukan perawatan yang baik dan tepat produk kerajinan dari serat alami mudah rusak. Berikut beberapa cara untuk merawat benda kerajinan yang terbuat dari serat alami
a. JIka noda tidak berlebihan, jangan dicuci. Bahan-bahan
serat alami ketika di musim lembab atau hujan biasanya timbul lapisan-lapisan
seperti debu berwarna abu-abu keunguan. Lapisan debu ini adalah jamur yang
dapat tumbuh ketika bahan serat alami mulai lembab/basah. Untuk membersihkan
noda tersebut cukup dengan menjemurnya kemudian sikatlah dengan sikat yang
kering.
b. Semua bahan yang berasal dari serat alami biasanya cepat
mudah rusak jika terlalu lama terkena air. Ketika barangbarang kamu kotor,
usahakan jangan dicelup, terlebih lagi merendamnya. Kandungan air yang terlalu
banyak pada bahan serat alami membuat bahan tersebut menjadi cepat rusak.
c. Ketika
membersihkan debu/kotoran pada benda kerajinan dari serat alami, gunakan sikat
yang lembut, dan sikatlah hanya pada bagian yang kotor saja.
d. Deterjen untuk mencuci pakaian mengandung bahan yang
terlalu keras. Jika digunakan untuk bahan dari serat alami, deterjen dapat
membuat bahan menjadi rusak. Gunakan sabun mandi atau sampo, tetapi jangan
terlalu banyak. Gunakan sabun hanya pada bagian yang kotor saja.
e. Panas matahari
yang menyengat dapat membuat bahan menjadi berubah seperti berubah bentuk,
ukuran, atau warna. Ketika mencuci barang-barang berbahan serat alami, jangan
menjemurnya dalam keadaan matahari yang terlalu terik. Seperti layaknya baju,
kerajinan berbahan serat alami bisa cepat pudar jika terkena matahari langsung
terlalu lama. Ada juga beberapa bahan yang dapat berubah bentuk maupun ukuran
jika terlalu lama dijemur.
f. Ketika tidak
dipakai atau digunakan, simpanlah barangbarang tersebut di lemari atau tempat
lain yang tidak lembab. Atau, masukkan/simpanlah barang-barang tersebut ke
dalam plastik dan bungkus dengan rapat. Ruang yang sedikit udara akan
menghambat tumbuhnya jamur secara cepat sekaligus menjaga debu dan kotoran.
g. Jangan lupa memberikan pengawet bahan ke dalam plastik
sebelum menyimpannya. Silica gell diberikan sesuai dengan jenis bahan serta
tingkat pertumbuhan jamur yang ditimbulkan. Jika bahan tersebut sangat mudah
timbul jamur, masukkan silica gell 3-4 kantong kecil.
Saya wilda Lina telah membaca materi di atas
BalasHapusSaya muzakir sudah siap membaca materi di atas
BalasHapusSaya alfan emiraldi, sudah siap membaca materi
BalasHapusSaya maya indah sudah siap membaca materi di atas
BalasHapus